TIMES INDRAMAYU, SLEMAN – Kafilah santri asal Kabupaten Sleman bersiap membawa semangat juang ke ajang Musabaqah Qiraatul Kutub Nasional (MQKN) 2025 yang akan berlangsung di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Kompetisi tingkat nasional ini menjadi ajang prestisius bagi para santri pesantren untuk menunjukkan kemampuan membaca, memahami, dan mengkaji kitab kuning sebagai warisan keilmuan Islam.

Tidak hanya sebagai lomba, MQKN juga menjadi ruang silaturahmi antarsantri sekaligus memperkuat tradisi pesantren yang telah berakar ratusan tahun di Indonesia.

Ribuan peserta dari berbagai daerah akan tumplek blek di Wajo, menjadikan kabupaten tersebut pusat perhatian dunia pesantren pada tahun ini.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sleman, Nadhif, menerima audiensi dari Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) bersama Tim MQKN di ruang kerjanya, Kamis (21/8/2025).

Dalam kesempatan itu, Nadhif menyampaikan pesan penuh semangat kepada para santri yang akan mewakili Sleman.

Kepala Kemenag Sleman, Nadhif bersama Bupati Sleman Harda Kisawaya. (FOTO: Kemenag Sleman)

“Selamat berjuang, semoga membawa pulang prestasi terbaik dan mengharumkan nama Sleman serta DIY di panggung nasional,” ucap Nadhif dalam siaran pers, Jumat (22/8/2025).

Tiga Santri Andalan Sleman

Dari Kabupaten Sleman, ada tiga santri yang akan berlaga di MQKN 2025, yakni Muhammad As’ad Rofi’udin dari PP Assalafiyyah I – Ulya Akhlak, Sandy Kayfatul Khusnah dari PP Al-Miftah – Ula Fiqh, dan Maratus Sholichah dari PP Al-Miftah – Wustha Nahwu.

Selain MQKN, para penyuluh agama asal Sleman juga akan turut ambil bagian dalam PAIF Award 2025 di Jakarta, sebuah ajang nasional yang menyoroti dedikasi penyuluh agama Islam. Dua momentum besar ini diyakini akan semakin mengukuhkan peran Sleman dalam membangun generasi religius yang unggul.

Setelah bertemu dengan jajaran Kemenag Sleman, Tim MQKN yang dipimpin Kepala Kemenag Sleman, Nadhif bersilaturahmi dengan Bupati Sleman, Harda Kisawaya di Kantor Bupati Kompleks Pemkab Sleman.

Dalam pertemuan tersebut, Bupati Harda Kiswaya menyampaikan rasa bangganya kepada para santri yang akan mengemban amanah besar di kancah nasional.

“Pemerintah Kabupaten Sleman akan selalu mendukung setiap langkah positif yang membawa nama baik daerah. Semoga para santri diberikan kelancaran, kesehatan, serta mampu meraih hasil terbaik,” ujar Harda Kisawaya penuh harap.

Dalam pertemuan tersebut, Nadhif juga menegaskan, Kemenag Sleman berkomitmen bersinergi dengan Pemkab Sleman dibawah kepemimpinan Harda Kisawaya untuk memperkuat layanan keagamaan.

“Kami siap berjalan beriringan dengan pemerintah daerah agar pelayanan keagamaan semakin dekat dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat,” tambah mantan Kepala Kemenag Kota Yogyakarta ini.

Dalam audiensi dengan Bupati Harda Kisawaya tersebut, Kepala Kemenag Sleman berulang kali menegaskan komitmen untuk memperkuat sinergi dengan Pemkab Sleman di bawah kepemimpinan Bupati Harda.

Dukungan ini bukan hanya sebatas pada keikutsertaan dalam lomba, tetapi juga bagian dari upaya kolektif membangun layanan keagamaan yang inklusif, dekat dengan masyarakat, dan berorientasi pada kemaslahatan umat.

Keikutsertaan Kabupaten Sleman di MQKN 2025 di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan dan PAIF Award 2025 di Jakarta tidak semata soal meraih juara.

Terlebih, ini adalah perjalanan spiritual dan intelektual yang memperlihatkan kontribusi Sleman dalam menjaga tradisi pesantren, membangun karakter santri, dan menunjukkan peran penting pendidikan Islam dalam pembangunan bangsa.

Dengan dukungan penuh dari Kemenag Sleman, restu Bupati Harda Kisawaya, dan doa masyarakat, para kafilah Sleman optimistis mampu tampil maksimal dan pulang membawa kebanggaan untuk Sleman serta Daerah Istimewa Yogyakarta. (*)