Berita

Prancis dan China Kecam AS Terkait Proyek Kapal Selam Nuklir untuk Australia

Jumat, 17 September 2021 - 08:14
Prancis dan China Kecam AS Terkait Proyek Kapal Selam Nuklir untuk Australia China mengkritik pakta keamanan baru antara Amerika Serikat, Inggris dan Australia dengan mengatakan sebagai sangat tidak bertanggungjawab dan berpikiran sempit setelah dicuatkan bantuan produksi kapal selam bertenaga nuklir bagi Australia.(FOTO: Screensh

TIMES INDRAMAYU, JAKARTAPrancis marah dan China mengecam AUKUS atau pakta trilateral (Amerika Serikat, Inggris, dan Australia) yang akan membantu memproduksi kapal selam bertenaga nuklir untuk militer Australia.

Ini karena Prancis telah memiliki kesepakatan sendiri soal kapal dengan Australia.

Namun Perdana Menteri Australia Scott Morrison, Kamis mengkonfirmasi penghentian kesepakatan 2016 untuk membeli kapal selam bertenaga diesel yang dirancang oleh perusahaan Prancis Naval Group itu

Ia mengatakan bahwa kapal selam konvensional menjadi tidak cocok lagi untuk kebutuhan operasional negara dalam menghadapi perubahan pada keamanan regional.

Menurutnya, keputusan itu memang berat. "Sebagai negara demokrasi liberal yang berpikiran sama, Australia dan Prancis berbagi komitmen bersama terhadap tatanan global berbasis aturan yang telah memberikan stabilitas dan kemakmuran ke Indo-Pasifik," tambah Morrison.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian dan Menteri Pertahanan Florence Parly mengatakan, keputusan Amerika, yang mengesampingkan sekutu dan mitra Eropa seperti Prancis dalam kemitraan penting dengan Australia, belum pernah terjadi sebelumnya di kawasan Indo-Pasifik.

"Baik itu atas nilai-nilai kita atau penghormatan terhadap multilateralisme. Berdasarkan aturan hukum, ini menandakan kurangnya konsistensi yang hanya bisa diperhatikan dan disesali oleh Prancis," bunyi pernyataan mereka.

Kemarahan Prancis itu mencuat sehari setelah pengumuman aliansi keamanan trilateral yang dijuluki AUKUS itu dimana AS dan Inggris akan membantu memproduksi kapal selam bertenaga nuklir untuk militer Australia.

China juga mengecam AUKUS itu, yang tampaknya dianggap berusaha melawan pengaruhnya di kawasan Indo-Pasifik.

Pada konferensi pers dengan pejabat Australia, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken mengatakan AS sangat menyambut baik peran negara-negara Eropa di Indo-Pasifik.

"Prancis tetap menjadi "mitra penting" bagi Amerika Serikat dalam banyak masalah," kata Antony Blinken yang berusaha meredakan kemarahan Prancis pada kemitraan keamanan antara AS, Inggris, dan Australia tanpa melibatkan Uni Eropa.

Pada konferensi pers bersama dengan pejabat tinggi AS dan Australia pada hari Kamis itu, Blinken mengatakan, AS sedang mencari untuk menemukan setiap peluang untuk memperdalam kerja sama dengan Prancis, termasuk di kawasan Indo-Pasifik.

"Kami sangat, sangat menyambut negara-negara Eropa yang memainkan peran penting di Indo-Pasifik," tegas Blinken. "Kami berharap dapat melanjutkan kerja sama erat dengan NATO, dengan UE, dan lainnya dalam upaya ini," tambahnya.

Diplomat top AS itu juga menekankan pentingnya aliansi antara AS dan Prancis.

"Prancis, khususnya, adalah mitra penting dalam hal ini dan banyak hal lainnya yang telah merentang ke belakang untuk waktu yang sangat lama, tetapi juga membentang ke masa depan," ujarnya.

Tidak untuk Hadapi China

China yang mengecam AUKUS itu menyatakan bahwa kerja sama kapal selam nuklir antara AS, Inggris dan Australia telah secara serius merusak perdamaian dan stabilitas regional, mengintensifkan perlombaan senjata dan merusak upaya non-proliferasi internasional.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian menyatakan pemerintah China mengutuk aliansi pertahanan baru antara AS, Inggris dan Australia itu.

China juga menyebut aliansi pertahanan itu sebagai ancaman yang 'sangat tidak bertanggung jawab' terhadap stabilitas kawasan.

Tetapi para pemimpin AS, Inggris dan Australia telah menegaskan bahwa kapal selam yang akan didukung oleh tenaga nuklir ini, tidak membawa senjata nuklir. Australia adalah penandatangan Traktat Non-Proliferasi Senjata Nuklir (NPT).

Pada konferensi pers bersama AS-Australia pada hari Kamis, Menteri Pertahanan Lloyd Austin menegaskan kembali bahwa kemitraan keamanan baru bertujuan untuk meningkatkan kerja sama antara ketiga negara.

"Mengenai masalah China, izinkan saya menekankan di muka bahwa perjanjian ini, hubungan ini tidak ditujukan untuk apa pun atau siapa pun," kata Austin.

Menteri Pertahanan Australia, Peter Dutton juga menolak kritik China itu. "Ini bukan pertama kalinya China kaget dalam hal posisi Australia," katanya.

"Kami bangga dengan demokrasi di wilayah kami. Kami berdiri dengan tetangga kami di Indo-Pasifik untuk memastikan perdamaian abadi, dan kolaborasi ini menjadikannya kawasan yang lebih aman," ujar dia.

Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne menambahkan bahwa dia dan Dutton membahas persaingan dengan China dalam pembicaraan dengan rekan-rekan mereka di AS.

"Ini tidak berarti bahwa tidak ada area konstruktif untuk keterlibatan dengan China," kata Payne. "Australia terus mencari dialog dengan China tanpa prasyarat," tambahnya. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Indramayu just now

Welcome to TIMES Indramayu

TIMES Indramayu is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.